Dalam blog kali ini saya, terusik dengan binatang rajawali.
Seperti orang Kristen kebanyakan, saya mengaggumi sosok binatang
rajawali. Binatang ini seringkali diumpamakan sebagai umat manusia yang terbang
tinggi walaupun badai hidup datang dalam kehidupan kita. Kemarin saat di
gereja, saya tiba-tiba diingatkan Tuhan mengenai Rajawali. Ada satu sisi dari
Rajawali yang selama ini saya tidak pernah tahu, yaitu bagaimana seekor
rajawali dapat menemukan pasangan hidupnya. Sehingga sepulang dari gereja saya
mendapatkan beberapa fakta unik yang seharusnya dapat meninspirasi kita,
manusia.
Rajawali setia
terhadap pasangannya
·
Rajawali hidup dalam keluarga, ia akan mencari pasangan abadinya,
ia lebih baik hidup sendiri sebelum menemukan pasangan abadinya
·
Elang botak hanya punya satu pasangan yang tulus dan romantis
·
Rajawali seperti burung dara adalah pasangan yang tulus dan
romantis
·
Rajawali berpasangan abadi, hidup bersama sampai salah satu
meninggal
·
Elang bondol suka melakukan akrobatik
selama musim kawin
selama (November-Desember)baik
dekat pasangannya maupun didekat sarangnya
·
Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan
Mei-Juli. Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan
meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan
kemudian.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6M9otIWZDELmAtiLza34Yg3yKTW2LeVOXp-nFRNAlLhF2WSupJZfWv2oVj2mGUiShtQHE4G09fjSiwr5nRlZCiKctdWfnkYT7ruPKbh73J0f0JCc4vgMFQDsDXT8Z6BZ6yXj8BgpsuZeN/s200/images.jpg)
Jadi, apakah kita telah siap untuk
menempuh hidup berpasangan dan menjadi utuh sebelumnya? Apakah kita telah
mengasihi pasangan kita dengan tulus? Apakah kita setia pada pasangan kita.
Kita adalah “anak rajawali” mempunyai gaya hidup pun harus seperti rajawali
baik sebagai anak ataupun yang telah siap mempunyai pasangan. So, jangan
sia-siakan hidupmu dengan mencoba-coba berpasangan dengan orang yang tidak
tepat dan diwaktu serta tempat yang tidak tepat. Gbu J
No comments:
Post a Comment